" Racetrack Playa " adalah danau kering, terletak di National Park Death Valley, California, Amerika Serikat. Pada saat hujan ada sedikit air, ketika musim panas atau musim hujan kurang, bantalan sungai akan retak menjadi potongan-potongan kecil di bawah terik matahari.
Lembah Kematian merupakan daerah terendah di AS, berada 84 meter di bawah permukaan laut. Daerah itu hampir seluruhnya rata, dan tercatat sebagai tempat terpanas kedua di dunia dengan temperatur 58 derajat celsius.Tahun 1990-an, sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin Professor John Reid, dari Hampshire College, Massachusetts, AS, mencoba menjelaskan pergerakan batu-batu itu. Studi tersebut menyimpulkan, batu-batu itu mungkin bergerak ketika menyatu dengan lapisan pembentukan es pada permukaan pasir saat malam hari.
Ketika pasir meleleh, Profesor Reid mengatakan, batu-batu itu juga ikut bergerak bersama es dan angin, itulah yang membentuk pola-pola pergerakan tersebut.
Fenomena batu “berjalan”, bergerak tanpa dibantu, di padang pasir
yang datar, bagaimana bisa? Itulah kejadian aneh yang membingungkan
dunia sains.Di tengah keheningan dan panas yang mencapai 50 derajat
celsius di Lembah Kematian (Death Valley), California, Amerika Serikat
(AS), batu-batu besar itu tampak bergerak pelan, tanpa dibantu,
melintasi padang pasir. Batu-batu itu, beberapa di antaranya lebih dari
100 kg, maju sedikit demi sedikit dalam keanehan, dalam pola garis lurus
melintasi permukaan lembah yang datar. “Perjalanan” batu-batu itu
tercatat mencapai 318 meter per tahun.

Bekas gerakan batu-batu ini sangat pendek, gesekan yang ditinggalkan di atas tanah tidak dalam, dalam lumpur tidak lebih dari satu inci ,di depan batu yang bergeser tertumpuk tanah yang tebalnya berkisar 1-2 inch.
Bekas gesekan ini tidak teratur, tetapi jelas terlihat. Yang aneh lagi adalah, di 4 - 5 tempat bekas batu bergesar adalah rata.Banyak ilmuwan berpendapat hal ini dapat terjadi mungkin karena angin yang kencang serta gabungan dan pengaruh lapisan es di atas permukaan gurun pasir yang mendorong terjadinya gerakan batu. Interpretasi ini bagaimanapun tak dapat dipertahankan, ia tidak dapat menjelaskan mengapa batu dari berbagai ukuran akan berdampingan dengan kecepatan dan arah berbeda bergerak. Selain itu, perhitungan fisika juga tidak mendukung interpretasi di atas, karena dibutuhkan kecepatan angin setidaknya beberapa ratus mil per jam baru dapat memindahkan batu-batu di padang gurun tersebut, angin yang kuat mungkin bisa meniup dan menggerakkan beberapa batu kecil, tapi melalui kekuatan apa batu dengan berat ratusan pon dapat bergerak secara misterius?
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !