Headlines News :
Home » , , » 5 Tradisi yang Dianggap Paling Menyakitkan

5 Tradisi yang Dianggap Paling Menyakitkan

Written By Rudy on Friday, January 17, 2014 | 6:00 PM



1. Bullet Ant Glove, Brasil 
 
Suku Satere-Mawe di pedalaman Amazon, Brazil memiliki ritual untuk remaja yang beranjak dewasa agar menjadi ksatria. Mereka harus memakai semacam sarung tangan yang dibuat dari daun berisi bullet ant. Semut ini disebut semut peluru karena sakit gigitannya konon seperti ditembak peluru dan tidak hilang sakitnya selama 24 jam.

30-an semut pertama direndam di semacam cairan bius, lantas dimasukan ke sarung tangan. Pemuda Satere-Mawe lantas memakai sarung tangan ini. Semut itu lama kelamaan sadar dan mulai mencari jalan keluar dan mengigit tangan si pemuda. Nah, si pelaku ritual harus tahan sekitar 10 menit dengan cara menari dan bernyanyi. Setelah itu, barulah dia dianggap pria sejati Suku Satere-Mawe.

 

2. Land Diving, Vanuatu 
 
Bungee jumping tidak ada apa-apanya dengan ini. Jika bungee jumping adalah lompat tergantung dengan air di bawahnya, maka di Pulau Pantecost, Vanuatu yang ada di bawah adalah tanah yang keras.

Bungee jumping ekstrem bernama Naghol ini dilakukan dari menara kayu setinggi 20-30 meter. Pelaku ritual diikat kakinya dengan tali akar yang panjangnya diukur agar tidak membentur tanah. Namun tetap saja, pada prakteknya itu terjadi. Patah leher, pinggul, mata kaki, adalah umum terjadi demi dianggap sebagai pria dewasa di suku mereka.

 

3. Adu sabetan kayu Fulani, Benin 
 
Suku Fulani dari Benin di Afrika Barat melakukan adu sabetan kayu untuk remaja yang beranjak dewasa. Kekuatan, pengendalian diri dan keberanian adalah tolak ukur menjadi pria dewasa. Dua pemuda saling berhadapan dengan tongkat panjang yang diserut.

Masing-masing harus bisa menahan 3 sabetan dari lawannya, makin keras makin baik. 2 Klan yang diwakili 2 pemuda ini nanti akan menentukan siapa yang layak disebut sebagai pemenang. Duh! Terbayang sakitnya.

 

4. Scarifikasi Sepik, Papua Nugini 
 
Suku yang tinggal di sepanjang pedalaman Sungai Sepik di Papua Nugini punya tradisi, lagi-lagi untuk remaja pria yang beranjak dewasa. Tradisi itu adalah proses scarifikasi, dimana tubuh dilukai secara paksa sampai muncul keloid di kulit. Keloid ini yang akan dibentuk menyerupai motif kulit buaya.

Remaja pria akan ditoreh kulitnya dengan senjata tajam, ratusan kali pada tempat-tempat tertentu pada kulitnya. Torehan luka ini membentuk pola kulit buaya dan dibiarkan sampai muncul keloid di kulit. Prosesnya makan waktu lama dan menyakitkan. Ketika motif kulit buaya muncul sempurna, sempurnalah kehormatan seorang pria Sepik

 

5. Tato Fulani, Benin 
 
Sekarang kembali ke Suku Fulani di Benin. Jika para remaja lelaki beradu sabetan untuk menunjukan kedewasaan, para perempuannya harus ditato di wajahnya. Tato dengan warga hitam dilakukan dengan beberapa jarum sekaligus di wajah remaja putri. Tiap tato memiliki arti tertentu. Prosesnya makan waktu selama 3 jam dan mereka tidak boleh menangis.

Sumber  :   http://travel.detik.com/
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Blog Pojok Informasi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template